Bangun Kesatria
(Oleh: Maria Ulfah)
Memanja raga, menggugu rasa.
Sakit sedikit, langsung menjerit.
Takut melangkah, langsung menyerah.
Hari-hari dipenuhi drama dan dilema.
Tindakannya dikontrol oleh sesuatu yang bukan dirinya.
Semesta memanggil-manggil,
namun ia tersugesti oleh hal yang menjadikannya kerdil.
Kalah, sebelum memulai.
Mati, sebelum benar-benar hidup.
Wahai engkau yang sedang tidur... mari bangun,
meski semuanya masih kabur.
Ketahuilah, isi dunia memang mendonasikan jutaan kecewa,
namun ia juga memiliki setumpuk bahagia di setiap jengkalnya.
Jangan stagnan di titik ini.
Engkaulah kesatria yang selama ini dinanti...
Posting Komentar
Posting Komentar