Pecah
(Oleh: Maria Ulfah)
Kaca yang pecah,
serpihannya berserakan dimana-mana.
Menusuk kulit.
Mengalirlah darah dari sela-selanya.
Kaca telah pecah.
Indah mempesona,
kini hancur tak berupa.
Tiada harga, tiada rasa.
Tak elok!
Menyeramkan!
Banyak pikiran melayang,
hingga opsi dibuanglah yang seringkali menang.
Tak bisa dilawan,
serpihan ini memang sudah tak layak dipajang.
Namun,
benarkah tong sampah satu-satunya tempat pulang ?!
Teruntuk Kaca yang rupanya telah remuk
BalasHapusMaafkan daku tak sempat serius menatapmu
Atau lantas berucap kasih sebelum pamitmu
Padahal ku lihat cantinya parasku ketika ku melihat pantulanku
Uuuu subhaanallah😁
BalasHapus