Bagaimana kabarmu? Setelah banyak manusia yang kau rasuki, aku penasaran tentang keadaanmu. Karena disadari atau tidak, kau memang indah. Kau memperindah. Meski hanya sebagian yang sadar, tapi tak mengurangi nilaimu yang tetap mekar.
Hidup banyak likunya, tak jarang seperti ombak yang menghantam batu karang. Berkat hadirmu, banyak asa terselamatkan. Berkat dirimu, sekotak rasa masih bisa diamankan.
Kutahu, kau tak menerima kata 'terima kasih'. Oleh karena itu, izinkan kuhadiahkan parasmu pada orang yang terkasih. Tahukah kamu, arti dirimu? Terlihat kecil bermakna besar. Terlihat mudah tapi hanya orang-orang terpilih yang mampu melakukannya. Siapapun ia, ia berhasil mengalahkan ego dalam diri. Ia menjemputmu dan memperlakukanmu dengan baik. Ia tak pernah lupa akan jasa-jasamu membersamai.
Senyuman... sudikah engkau membayang-bayangi diri ini? Sungguh, tatkala dunia membuatku jatuh, kuharap hangatmu menjadi bahan bakar kapalku tetap berlabuh. Tak ada yang lebih penting selain bertahan dari terjangan gelombang. Tak ada yang lebih kuperjuangkan selain perwujudan visi-misi di samudra kehidupan.
Arti diammu ini, kuanggap 'ya'. Tak bermaksud mengekangmu atau mengikatmu. Namun, sebuah jawaban atas pilihan, tak ingin lagi orang yang tentukan. Kuharap kamu mengerti, kuharap kamu bersedia menjadi sahabatku yang ada bukan di saat senang-senang saja. Lebih dari itu, kau penguat, kau yang membuatku hebat.
BalasHapusMantap kak
Aamiin... makasih~
Hapuswah keren terus kak karyanya. semangat terus kak
BalasHapusHehe amiin Yaa Allah... Siap, semangat juga yak!
HapusSenyuman akan menjadi amal ketika menjadi penyemangat. Kalau senyum kecut jadi apa ya?
BalasHapusIni sih dikembalikan lagi ke niat yaaa ehehehe
Hapus