36 Hari Bukan 365 Hari - Zona Refleksi - @disuduthari || #diksidisuduthari || Ruang Ekspresi

Hallo ODOPers! 

Cieee ada yang datang ke sini. Makasih sebelumnya hehe. Masih ingat kan udah berapa hari kita ngodop? Yups, seperti judul di atas, 36 hari bukan 365 hari.

Btw, ada yang pernah dengar lagu 365 punyanya Tiara Andini nggak? Adem lho itu. But jangan dulu men-judge, aku bukan Mootiara sejati karena merangkap sebagai Zivelas juga My Lyodra duh. Walau gak ikutan ngevote, tapi karya-karya lulusan Indonesia Idol kemarin ini masih setia ni di list laguku. Kalo di list lagumu, siapa tuh?

Mengingat ini hari ke- 37 ngodop, artinya sudah satu bulan lebih kita berjuang bersama, gak ada salahnya kita merefleksikan proses kita yaaa. Setuju?

Okey, mari kita mulai.

1. Jatuh Bangun 

Yaps! Jatuh bangun aku mengejarmu... Namun dirimu tak mau mengerti...(Eh semoga gak ada nyanyi ya wkwk)

Duh, rasanya jatuh bangun diri ini dibuat ODOP. Sungguh, ia menguji kita semua sebelum diangkatnya sebagai orang istimewa. Bagaimana tidak? Berpuluh-puluh hari kita harus menahan segala rasa yang ada dengan tetap konsisten menyetorkan tulisan padanya. 

Kadang capek dan merasa dipaksa hingga keluh kesah hadir meski setelah itu disapu - dihempas - dibuat menyingkir. Namun, kebanyakan seneng sih. Kok dengan tulusnya dia mau nerima setoran kita, yang berarti mendampingi di proses panjang di dunia literasi. Terlepas dari tujuan kita apa, ia tak melihatnya. Padahal kan gak digaji ya? The Best! Patut diteladani

2. Naik Turun

Betul, naik turun semangat dan kepercayaan diri meniti langkah ini. Tak mudah. Sekali lagi memang tak mudah. Dan kita sudah tahu hal ini sedari awal.

Alhamdulillah yaaaa di awal-awal kelas ada materi writing for healing, jadi saat sewaktu-waktu emosi negatif menghantui, kita sudah dibekali bagaimana cara mengatasi. ODOP, terimakasih sudah sangat perhatian. Sehat-sehat yaa

3. Tumpang Tindih

Hari demi hari terus berjalan. Banyak peran kita emban. Kegiatan manabisa distop dengan instan. Nyatanya, lagi-lagi kita harus ekstra menata tumpukan tugas hidup yang kita punya. 

Nah, terkadang terjadi tumpang tindih ni antara tugas satu dengan tugas yang lain. Tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita. Harus super duper sabar menghadapinya. Skala prioritas dan teori managemen lainnya perlu kita buka lagi. Walau begitu, alhamdulillah 36 hari sudah kita bertahan di situasi yang rentan goncangan ini. Kedepannya semoga peran apapun yang kita emban, bisa kita jalani dengan lebih baik lagi. Aamiin

4. Carut-Marut

Ada yang merasakan? Aku pernah. Memang lebih banyak respon positif saat menjalani kegiatan seru kita ini, but namanya juga hidup, ada aja yang kurang suka.

Hmmm, sempet bikin down beberapa kali, tapi alhamdulillah ini jadi ladang mempraktikkan skill mengelola emosi. Seneng kalo udah melewati masa sulit itu. Bahkan, suka ketawa melihat tingkah diri sendiri sekaligus bersyukur karena tak terpatahkan oleh hal pahit yang memang sementara. Terimakasih diri... kamu baik deh gak terlalu rewel akhir-akhir ini hihi

5. Kempis Kembung

Nah lho, apaaaa coba ini? Hehe. Kempis kembung dadamu... nanana... nana....nana... (ada yang bisa bantu lanjutin lirik lagu ini?)

Teman-teman, nafas panjang berkali-kali menghiasi. Terkadang sesak pun datang untuk menghukum ambisi. Benar, banyak cara yang Allah hadirkan untuk kita kembali pada tujuan hakiki. Saat situasi menghimpit, kita menjadi sadar bahwa dunia hanyalah sarana. Akankah membuat kita tenggelam atau membuat kita melejit?

****

Baiklah, hal di atas merupakan secarik kondisi yang membersamai hingga kini, dan tentunya masih berlanjut selepas ini. Jaga semangat yaaaa. Jaga kesehatan jugaaa. Semoga hal baik apapun yang kita lakukan, Allah mudahkan. Aamiin

Jika lelah, beristirahatlah.

Jika tak sanggup, menengadahlah.

Jika merasa sendiri, sampai ketemu di sudut hari.

Gomawo... (Terima kasih...)