Langit bersolek bintang.
Bulan sabit memeluk cakrawala malam.
Bunyi semesta beku seketika.
Tergantikan oleh tawa yang Kau bawa.
Tanganmu terbang ke belakang,
mengusap jiwa yang sebelumnya mengering.
Menyejukkan.
Menyumbang keindahan.
Tidak. Jangan Kau gulirkan senyum itu.
Fokusku bisa direnggut perangaimu.
Segala yang Kau rasa sentuh bilik laku,
maka hadiah paling mewah ialah Kau baik-baik saja.
Sekotak camilan padat hitam manis buat moodmu cerah.
Dan Aku, berharap jadi itu.
Yang kau cari di kala pahit datang.
Yang sederhana membahagiakanmu dengan manisnya.
Palabuhanratu, 31 Oktober 2020
Jadi bayangin cokelat baca puisinya mba Maria Ulfah.
BalasHapusBetul Kak, hehe memang ada coklat di sana ^^
HapusGanbate mba
BalasHapusGomawo yaa ♡
HapusAsyik, puisi nya
BalasHapusAlhamdulillah, pakar puisi hadir di sini..hehe semoga kecipratan spiritnya
Hapus