Siapa yang tak kenal Canva? Fungsi Canva yang fantastis membuat ia banyak digandrungi. Tak terkecuali oleh penulis media sepertiku.
Hm, ngerasain nggak sih, hampa rasanya saat tulisan tak ditemani visualisasi/gambar/ilustrasi. Sekurang-kurangnya satu gambar yang mewakili wajib menjadi finishing dari sebuah karya yang diterbitkan di media.
Bukankah hal visual punya daya tarik luar biasa? Apalagi bila desainnya menggunakan konsep yang matang. Sehingga, gambar tersebut mencapai target pesan yang dimaksud.
Baiklah, Pemirsa, sebelum kita berbincang tentang rangkaian Fungsi Canva Bagi Penulis Media, perkenankan diriku menyinggung beberapa hal dulu ya. Yakni, Canva di Mataku, Pengalaman Mendesain Via Canva, serta Kelebihan dan Kekurangan Canva.
Setelah ditelaah, ternyata siapa yang mengcreated desain jadi faktor yang mempengaruhi bagus dan tidaknya hasil. Itu terjadi pada beberapa tahun lalu.
Di tahun ity, aku belum bisa leluasa berkenalan dengan ia. Jangankan berkenalan atau mendekati, baru saja memandang sudah ada yang menghalangi, hihi.
Yap, waktu itu jaringan di tempatku berada kurang mendukung. Pernah pula sebab gawaiku yang tak kuasa berlama-lama di sana.
Barulah di tahun ini, atau mungkin tahun kemarin (karena jarang), aku mulai berhubungan baik dengan layanan desain yang satu ini.
Dari yang tadinya bingung tujuh keliling, hingga sat-set-sat-set saat sudah berada di berandanya. Jangan tanya dalam fitur ‘Proyek Anda’ isinya apa saja! Fix, random tapi seru abis!
Hm, ngerasain nggak sih, hampa rasanya saat tulisan tak ditemani visualisasi/gambar/ilustrasi. Sekurang-kurangnya satu gambar yang mewakili wajib menjadi finishing dari sebuah karya yang diterbitkan di media.
Bukankah hal visual punya daya tarik luar biasa? Apalagi bila desainnya menggunakan konsep yang matang. Sehingga, gambar tersebut mencapai target pesan yang dimaksud.
Baiklah, Pemirsa, sebelum kita berbincang tentang rangkaian Fungsi Canva Bagi Penulis Media, perkenankan diriku menyinggung beberapa hal dulu ya. Yakni, Canva di Mataku, Pengalaman Mendesain Via Canva, serta Kelebihan dan Kekurangan Canva.
Canva di Mataku
Pada mulanya kudengar samar di telinga mengenai nama ia di banyak mulut. Saat itu, kulihat beberapa produk darinya yang bisa dikatakan kualitasnya fluktuatif.Setelah ditelaah, ternyata siapa yang mengcreated desain jadi faktor yang mempengaruhi bagus dan tidaknya hasil. Itu terjadi pada beberapa tahun lalu.
Di tahun ity, aku belum bisa leluasa berkenalan dengan ia. Jangankan berkenalan atau mendekati, baru saja memandang sudah ada yang menghalangi, hihi.
Yap, waktu itu jaringan di tempatku berada kurang mendukung. Pernah pula sebab gawaiku yang tak kuasa berlama-lama di sana.
Barulah di tahun ini, atau mungkin tahun kemarin (karena jarang), aku mulai berhubungan baik dengan layanan desain yang satu ini.
Dari yang tadinya bingung tujuh keliling, hingga sat-set-sat-set saat sudah berada di berandanya. Jangan tanya dalam fitur ‘Proyek Anda’ isinya apa saja! Fix, random tapi seru abis!
Tak semua fitur pernah aku coba, tapi melihat intensnya pertemuanku dengan dia. Aku cukup familiar dengan beberapa sajian yang ada di sana. Berikut pengaamanku mendesain via Canva!
Pengalaman Mendesain Via Canva
Ngulik Canva untuk Membuat Infografis
Membuat infografis gampang-gampang susah. Dikatakan gampang karena kalau mau, kita tinggal nyomot template yang cocok lalu ubah isinya saja. Dikatakan susah, jika materi (tulisannya) belum jelas mau diarahkan kemana. Hingga desainnya sama ngawurnya.Yang paling menguras perhatianku ialah kekonsistenan warna dasar dan kesan desain. Aku sejujurnya belum terlalu menemukan warna yang aku banget. Baru di tahap “Oke, lah!”
Kesan desain pun masih cukup warna-warni. Mengingat, sebetulnya diriku lebih suka pakai foto asli dibanding elemen-elemen kartun. Terkecuali yang kurasa estetik. Nah, di beberapa kesempatan, aku menganggalkan sisi idealku, demi selesainya project tertentu.
Beberapa contoh desain yang kubuat ala-ala infografis tertera di artikel tentang tips memasang custom domain sendiri, alasan blogging, dan alasan ngeblog. (Bisa dipantau mana yang mencerminkan karakterku?)
Fitur yang Sering Kugunakan
Sejauh ini aku paling sering menggunakan fitur custom size. Karena, beberapa saran dari para expert membuatku ingin mencoba dan melihat sendiri.Keyword yang Sering Kupakai
Keyword yang sering kugunakan ialah bingkai. Dengan bingkai, aku bisa menambahkan tambahan foto dan gaya bingkai yang sesuai. Yaps, seperti yang telah kusinggung, aku suka dengan foto asli.Kelebihan dan Kekurangan Canva
Kelebihan Canva yang Memanjakan Pengguna
1. Kaya akan template2. Kaya akan fitur
3. Beragam penawaran menarik
4. Penggunaannya mudah (bisa via web atau aplikasi, aia mobile atau PC)
5. Mewadahi proses kreatif
Kekurangan Canva yang Disayangkan
1. Untuk mendapat kenyamanan saat memakai, diperlukan jaringan internet yang stabil2. Tidak dapat digunakan secara offline
3. Cukup menguras data internet (karena dua poin sebelumnya)
3 Fungsi Canva Bagi Penulis Media
1. Sebagai Tool Desain Grafis yang Mudah Tapi Mewah
Canva sebagai tool desain grafis bagiku mudah tapi mewah. Terdapat begitu banyak pilihan template, bahkan mewadahi siapa pun yang mau mendesai dari nol.Sebagaimana kata Mbak Hamimeha, Coach Tamu di Blogspedia Coaching, mereka yang senang desain, yang punya karya berupa elemen-elemen yang membantu ilustrasi, diberikan ruang tersendiri.
Tak jarang, hasil editan dari sana, bisa disejajarkan dengan hasil editan professional. Tak perlu khawatir lagi deh, dengan kesan 'malu' mengupload karya visualnya!
2. Sebagai Tempat Rekreasi Mencari Inspirasi Tulisan
Tahukah kamu? Di Canva, tak hanya contoh desainnya saja yang disuguhkan. Isinya juga, nggak asal-asalan atau dikosongkan. Misal tips melakukan ini dan itu. Isinya sudah ada.Nah, isi di sana bisa jadi pemantik bagi yang sedang didatangi wariter’s block. Uuuh, serem dong kalau ditemeninnya sama dia mah, hehe.
3. Sebagai Ruang Kerja Kedua Bagi Penulis Media
Dashboard Blog adalah ruang kerja utama bagi penulis media dalam konteks blogger, sementara Canva dinobatkan di hati banyak blogger sebagai ruang kerja kedua.Mengapa? Tentu saja, karena penyematan gambar, nggak bisa diskip, jadi salah satu parameter SEO. Juga, ikut andil memberikan ruh pada tulisan yang diunggah.
Jika ada seseorang yang tergolong menyenangi tulisan 'tok'. Wah, akan disayangkan sekali. Sebab, mendesain bukan hal yang serumit dahulu sebelum mengenal Canva.Walaupun tidak mengikuti pelatihan khusus menggunakan Canva, dengan sering dibuka dan dipakai secara tidak langsung, kita belajar otodidak dan paham dari waktu ke waktu. Alhasil tak lagi ada yang bisa menyematkan gelar ‘Upik Abu’ Setuju?
Nah, itulah pengalamanku bermain bersama Canva. Serta, sedikit menelaah fungsi Canva bagi penulis media sepertiku. Kalau Kamu, punya kedekatan seperti apa sama Canva? Biar kudengar meski di dunia maya. Terima kasih dan salam!
Kedekatanku dgn canva, selain tuk bikin infografis blog juga tuk mempercantik medsos. Mau posting yang agak kece atau imut, cuus langsung utak-atik canva trus posting deh 😁
BalasHapusHu'um Mbak, akupun paling sering bikin flyer ucapan gitu. Terakhir bikin ucapan di hari raya idul adha 1443 H (hari ini).
HapusBanyak yang bisa di eksplore di canva, lebih asik lagi kalau pakai yang pro
BalasHapusBetul sekali, kerasa banhet perbedaan yang gratis dan pro :D
Hapus