Tata-menata merupakan salah satu aktivitas manusia yang teramat sering dilakukan. Tak terkecuali menata template blog. Template blog penting sekali ditata sedemikian rupa, bukan hanya untuk estetitika semata, tapi agar nyawa dari blog demikian terjaga.
Pemirsa, perkenankan aku yang kali ini lebih memilih bercengkerama tanpa menyematkan trik atau tips secara eksplisit terhadap topik kita sekarang. Bermaksud mencari jawaban atas dialog batin, tulisan di layar kaca tersaji dengan semengalirnya tapi terkandung pengalaman pribadi menata blog disuduthari.
Bagi kamu yang masih berkenan bersama, silakan duduk dan mari menyelam sama-sama~
A. “Menata Template Blog Sederhana”
Pernyataan “Menata Template Blog Sederhana” merupakan materi blogspedia coaching III minggu ini, sementara pernyataan “menata template blog, benarkah sederhana?” murni pertanyaanku pribadi.
Tampilan di blog tak jarang menjadi cara awal yang menentukan menarik atau tidaknya suatu rumah maya. Maka, banyak Blogger dari pemula hingga proesional, berlomba-lomba memperindah aula rumahnya.
Problem yang sering muncul dalam hal ini salah satunya ialah tampilan cantik tapi not SEO friendly. So, banyak yang cerita klam di luaran suatu bog ramah SEO nyatanya tidak. (Hati-hati dengan segala kabar yang menghamipiri).
Oh ya, menurutku, menata tampilan tidak semudah kelihatannya. Apalagi jika konsep sudah ada tapi hasil tidak mempresentasikan konsep yang dibuat. Walau indah dan banyak dipuji orang, tapi kepuasan batin tiada bersarang.
Ya, begitulah kenyataan yang dihadapi oleh sebagian pengelola blog. Eh tapi, ada jasa utak-atik template lho? Sudah tahu? Hehe, bagussss. Mainnya udah jauh, hihi. Namun, di pelatian blog newbie ini kita tidak disarankan menggunakan layanan jasa. Karena apa? Karena di sini kita sedang digojlok skill bloggingnya.
B. Detail Permak Blog
Warna, tata letak, style, menjadi hal yang tak bisa dilepaskan dari permak tampilan blog. Aku kurang suka dengan detail semacam ini kalau waktu sedang kurang luas. Pasalnya, banyak trail eror yang pastinya bikin jantung mau copot. Ah, memang yang satu ini akan kutemui saat sudah siap saja, hehe.Aku belum terlalu paham pemasangan CSS atau kodding di html. Harus kubaca lagi lain waktu saat fokus sudah lebih nyaman membersamai.
C. Before-After Penataan Template Blog
Karena aku sudah memasang template fiksioner sebelum tugas dan materi ini ada, jadi kuputuskan menghapus hal yang paling mengganggu penglihatanku saja. Aku putar otak dan bulak-balik lihat materi di GC, sebab agak sungkan bertanya di grup karena kurasa sudah dijelaskan juga sebelumnya.Nah, itu tampilan before dan after tampilan dari blog ini. Masih ada PR. Namun, enggan kusebutkan di sini hehe. Selamat menjalankan aktivitas saja ya, kudo’akan segala aktivitas kita senantiasa berada dalam koridor-Nya.
D. Suasana Blogspedia Coaching III Saat Ini (Bonus)
Termasuk pemain lama di pelatihan ini, membuatku seakan menjadi cenayang yang bisa membaca jalan ke depan sbagai akhir perjalanan tiap peserta. Ada pola yang sudah bisa kutangkap.Lebih dari sekedar gerilya atau membara di awal.Orang yang ulet dan punya ketertarikan terhadap blog dan prosesnya di atas teman-teman lain, jadi modal yang kuat untuk ia kedepannya.
Aku sedikit tergopoh-gopoh. Kali ini karena akses internet yang tak bisa tiap saat kudapati. Harus terus bersabar dan menata mindset bertahan di tiap sesinya, hehe.
Oh ya, 800 kata yang menjadi ketentuan agaknya kali ini membuatku sedikit tertahan. Hoalah, aku percaya teman-teman lain bisa mensiasatinya. Mengingat, kalau tidak dikejar-kejar waktu terputusnya akses internet mungkin tulisan kali ini lebih tertata. Mohon maaf untuk ketidaknyamanan ini.
Pengerjaan tugas mau tidak mau mesti dilakukan sesuai batas waktu yang ditentukan. Sudah diniatkan kemarin selesai, tapi kadangkala indera dan rasa tak ikut mendukung pilihan ini. Berakhirnya postingan kali ini selesai di hari terakhir pengumpulan.
E. Izinkan Menambahkan Senandika Ini, Terima Kasih
Senandika Non-Pecinta #CeritadanRasaIndomie
Aku bukan pecinta mie instan yang super duper fanatik saat keluar varian baru dari suatu merek. Akan tetapi, kala bau mie semerbak dari panci memasak hingga sepenjuru ruangan, aku masuk barisan orang pertama yang mengendus-endus bau itu hingga sumbernya.
Mohon maaf, aku bukan pecinta indomie. Akan tetapi, aku mencintai orang yang cinta indomie. Aih, betapa keterlaluan kah? Ah tidak, menurutku semua orang punya cerita sendiri tentang proses mengenal makanan berkarbohidrat tinggi ini.
Kenaturalan ialah poin utama dari seleraku. Rasa ayam bawang dengan bumbu original, sedikit lada, dan cabe rawit hijau ialah favoritku.
Hingga suatu ketika, diri ini dipersatukan dengan sosok di ujung sana. Sosok yang mempercaiyaiku tuk menjadi pendamping hidupnya. Sosok yang akhirnya memanggilku dengan panggilan “ibu.”
Hari demi hari kami makin tahu apa yang disuka dan apa yang tidak disuka. Untuk kasus pengganjal lapar saat minim akses bahan masakan, aku terkekeh dengan celotehnya. Ia dengan imaginasi yang melanglangbuana memvisualisasikan sebuah santapan.
“Bu, bayangkan, hujan-hujan, makan indomie goreng, pakai kuah sedikit, ulek cabe rawit, tambahkan telur dan sawi, iris daun bawang, kasih saus, kecap, dan jeruk nipis, uuuuuuh! Lengkap sudah.” Hampir-hampir ada yang menetes di sekitaran bibir, hehe.
Kuterka maksud ceritanya, apa ia sedang menginginkan itu ada? Dijawabnya, tentu saja. Aku kembali berpikir, bukankah kesukaannya indomie rasa soto ya?
Namun, setelah dipikir ulang, tiap orang bisa saja punya kesukaan yang berbeda untuk masing-masing suasana. Seperti barusan, saat lapar mengetuk-ngetuk perutnya, yang terlintas ialah si hitam manis dengan rasa yang fantastis.
Barulah sejak seatap dengannya, aku ikut merasakan nikmatnya indomie berbagai varian. Kenikmatan itu bertambah kuat, saat kutahu bahwa merek mie yang satu ini jadi kandidat mie terenak di seluruh dunia. Lalu, food vlogger yang kuikuti, yang punya konten battle makanan, memenagkan dia di posisi one.
Jadilah, setiap pergi ke tempat belanja, aku selalu pantau posisi indomie dan kesedian rasa yang ada. Bukan hanya pembangkit selera, bagiku sajian sederhana ini demikian merekatkan kami berdua. Maka, ia tak jadi sederhana lagi, tapi mewah perekat hati.
Baik, Itulah sedikit tulisanku yang jauh dari sempurna tentang menata template blog dan sisipan lainnya. Terimakasih dan salam! Next kuperbaiki postingan ini.
Aku lebih suka bikin indomie nyemek hehe
BalasHapusNyatanya nggak sesederhana itu, yaa. š„²š„²
BalasHapusbtw, coba indomie rasa soto banjar limau kuit sesekali, eh?
Salam, pecinta indomie limau kuit š„°
Definisi sederhana yang sebetulnya kompleks, terutama bagi pemula kaya aku Mba :)
BalasHapusTemplate dan Indomie, sungguh kombinasi yang sangat apik.
BalasHapusAku bener-bener keteteran. Bertahan ngoprek template bawaan, lanjut download yang lain tapi belum terlalu paham, baru di penghujung pake fiksioner juga... Beli indomie sampe belum dibikin. Hehehe
BalasHapusSusah susah gampang sih menata blog, tapi layak diusahakan wkwk
BalasHapus