disuduthari header

Anak 2 Tahun Kecanduan Gadget, Kok Bisa?

1 komentar
anak 2 tahun kecanduan gadget
Ketar-ketir temanku lintas provinsi, menanggapi anaknya yang tantrum abis karena kecanduan sesuatu! Dari ceritanya, ia mengambil paksa sebuah gadget dari sepasang tangan mungil.

Benar, anak 2 tahun kecanduan gadget bukan hal yang mustahil. Kecanduan tak lihat usia, ia bisa menjangkit siapa saja yang terlanjur membiasakannya.

Awal Mula Main Gadget

Sebutlah anaknya Timun, dan temanku ini Jelita. Semenjak Jelita menjadi single parent, Timun diasuh oleh ibunya.

Jadi, senin, selasa, rabu, kamis, dan jumat, Jelita bekerja di sebuah pabrik di kota dan ngekos di sana. Sementara Timun (anak pertamanya) tinggal dengan ibunya di kampung.

Setiap sabtu, Jelita pulang ke kampung menumpahkan rindu tak terkira pada buah hatinya. Ia awalnya tak sadar, tiap kali pulang yang ditanya Sang Anak ialah,

"Ibuuuu, mnjem apé ibu (pinjem hp)" begitu celoteh anak usia hampir dua tahun pada ibunya. (Ternyata, kuota nenek Timun, habis tiap kali Jelita pulang ke rumah)

Aku tahu ini karena cerita Jelita padaku tempo hari. Ia menangis tersedu-sedu saat Sang Anak memukul-mukul tubuhnya, dan bertiriak sekencang-kencangnya.

Satu kata yang terucap, hanya satu kata, "HP!"


anak usia 2 tahun kecanduan gadget

Kali Pertama Timun Main Hp

Aku bertanya dong, kapan kali pertama anaknya ini main hp, dan buka apa. Ia sedikit berpikir, lalu berucap,

Aku nggak tahu, sih, Faaah, kapan pertama kali anakku main hp. Tapi, apa yang dibuka aku bisa tahu, soalnya yang ia terus minta ya main T*kt*k

Aku lantas melanjutkan,
Kok bisa ada aplikasi itu?

Iya, jadi hp yang dipakai neneknya, bekas hpku, aplikasi hiburan nggak aku hapusin dan nggak tahu juga bakalan berefek kaya gini

Aku hanya fokus mendengarkan Jelita yang bercerita ke sana ke mari, pada intinya ia menyesal nggak aware dengan gadget yang sembarangan tergeletak.


nenek dan cucu

Main Gadget Tanpa Bimbingan Orang Tua

Nenek Timun, bisa dikatakan sudah usia lanjut, bahkan untuk video call saja, Jelita mengajarkan berkali-kali pada ibunya ini.

Tiap kali tak dipakai, nenek Timun menaruh hpnya di sembarang tempat. Jelita sendiri selalu mengisi full kouta internet hp yang dititipkan kepada ibunya ini, tentu dengan alasan "untuk komunikasi"

Namun, siapa sangka, Sang Anak tiba-tiba membuka hp itu karena tak dikunci. Berhubung teman-teman di lingkungannya main gadget juga, ia bisa tahu aplikasi hitam dengan icon musik itu.

Dan ya, di scroll lah habis-habisan, sementara menurut pengakuan Jelita, neneknya Timun tidak mengerti dampak bahaya cucunya bila main hp tanpa pendampingan.

Karena ya, mereka tinggal berdua di rumah, Ibunya jelita tak sedikitpun tertarik pada gadget, hanya untuk vc padanya saja.

GURAT FAKTA :
American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Pediatric Society (2010) mengeluarkan pedoman screen time sebagai berikut: 
• Anak berusia di bawah 2 tahun jangan dibiarkan bermain gadget sendiri, termasuk menonton TV, menggunakan ponsel atau tablet.
Jadi ya, poin ini sudah jelas dilanggar dan efeknya?

definisi kecanduan kbbi

Anak 2 Tahun Kecanduan Gadget

Malam itu ledakan besar terjadi di rumah Jelita. Ia yang sedang ingin memeluk anaknya, ditolak oleh Sang Anak karena terhipnotis tontonan anak yang joget-joget.

Setelah ia intip, kata-kata yang keluar dari content kretor di sana berupa kata-kata kasar, sekonyong-konyong, ia merebut hp yang dipegang tangan mungil itu, dan mengangkatnya ke atas.

Tanpa diduga Sang Anak, memukulnya. Di samping Timun, ada saringan minyak, dan dilemparlah ke kaki Jelita, hingga ia meradang meninggikan nada suara.

Nak..... Sakiiit!

Ia katanya langsung lari terbirit-birit ke kamar dan menelponku saat itu juga, sementara Timun diabantu tenangkan oleh neneknya. Katanya,

Kamu, kan, aku lihat lagi bikin tulisan lagi di blog. Coba deh bikin ulasan tentang pengalamanku, kira-kira apa yang salah dengan pola asuh yang kuterapkan sejauh ini?

Aku tuh capek, mau pas pulang anak tuh juga peluk-peluk aku, bukan malah kaya barusan, tantrum nggak karu-karuan sampai mencelakakan!

Kujawab sekenanya,

Aku coba, ya.

Hal yang Kusoroti dari Pola Asuh Jelita (Terutama Batasan Anak Memainkan Gadget)

Seperti gurat fakta di atas, bermain gadget itu ada aturannya. Dan lagi, sebetulnya aplikasi media sosial itu untuk orang di atas 17 tahun.

Mengapa begitu? Karena di sana banyak konten-konten yang bisa menghasilkan dopamin. Apalagi, algoritma yang semakin cepat membaca kegemaran penontonnya, hingga diberika itu dan itu supaya lama di depan layar.

Sayangnya, masyarakat banyak yang belum paham aturan itu, main oke oke aja saat memasangnya. Walhasil, anak bisa kecanduan gadget dan tanda-tandanya sungguh membuat suasana rumah berantarakan.

Kalau sudah begini, harus rombak besar-besaran, kan, pola pengasuhannya?

Langkah pertama tentu detox media sosial sambil dari hati ke hati, berbicara, berkomunikasi, bangun kedekatan antara anak dan orang tua.

Pelan-pelan, kenalkan pada permainan nyata yang nggak kalah menyenangkannya. Orang tua mesti aktif jadi teman main anak, bila ia sudah punya teman main dan temlat bermain di luar, orang tua tetap harus jadi body guard dan pengawas di sekitarnya.

Sebab, anak belum tertanam mana yang bahaya mana yang aman, termasuk mana yang menguatkan mentalnya.

Yang ia tahu hanya bermain, aktivitas yang dilakukannya yang terasa menyenangkan dan mau diulang.
Kesukaan + Pengulangan = Ketergantungan || disuduthari.com

 

Foto Raditya Dika dan Keluarga

Raditya Dika, Jadwal Memberi Gadget, dan Jadwal Bermain Peran

Sesuatu yang inspiratif soal pengasuhan datang dari multi-media storyteller, Raditya Dika.

Walau pekerjaannya banyak memanfaatkan gadget, tapi anaknya tak sembarang diberi akses pada gadget.

Ia menjelaskan, Alea dan Aksa baru boleh main gadget pada weekend, itupun didampingi sama Bang Radit.

Katanya, ia tak membatasi imaji anak dan kekepoan anak soal apapun. Di depan komputer, Alea dan Aksa bebas request mau lihat apa, dan dibantu carikan sama Bang Radit sendiri.

Di hari-hari biasa, setiap malam, ia membangun kebiasaan bermain bareng anak. Satu permainan yang tak terlewatkan ialah bermain peran.

Bang Radit bahkan lari-lari, membuat cerita, dan membebaskan anak-anaknya berperan sebagai apa. Sampai, Alea pernah berceloteh,

"Papa, Papa, bisa ke sana aja nggak Pa?! :D" saking terus dibersamai saat main, hehe.

Aku seneng sih dengan ekspresi kasih sayang Bang Radit. Kutemui juga quotes parentingnya :
Sesungguhnya, terlalu perhatiannya orang tua kita adalah gangguan terindah yang pernah kita terima. - Raditya Dika

So, buat temenku, Jelita, ini tulisannya buat kamu. Semoga bisa berangsur menghangat, ya, rumah kalian.

Apa yang bisa kita pelajari dari cerita anak 2 tahun kecanduan gadget ? See you di kolom komentar!

Sekian, salam berseri, sampa jumpa disuduthari~
R. Maria Ulfah
Perempuan INFJ yang lekat dengan literasi, pengembangan diri, & hati. Tengok saja #diksidisuduthari on Instagram! :D

Related Posts

1 komentar

  1. Nah, salah satu tantangan menjadi orang tua di zaman modern adalah gadget ini.

    Nangis dikit dikasih gadget, biar anak diem dikasih gadget.
    Apa - apa serba gadget.

    Melarang juga ga bisa.
    Maka dengan mendampingi dan membatasi itu solusi yang tepat.

    Terimakasih tips nya. 🤗

    BalasHapus

Posting Komentar